berakhlak
logo

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pengadilan Tinggi Bengkulu

Jl. Pembangunan No. 21, Padang Harapan, Bengkulu 38225 Indonesia

Electronic Court System of Mahkamah Agung RI

E-Learning Mahkamah Agung Republik Indonesia

Elektronik Surat Keterangan

Komunikasi Data Nasional

Sistem Informasi Kepegawaian

Sistem Informasi Mahkamah Agung Republik Indonesia

Sistem Informasi Penelusuran Perkara / Case Tracking Sistem untuk Pengadilan Tinggi

Sistem Informasi Pengawasan

Survey Persepsi Anti Korupsi , Survey Kepuasan Masyarakat dan Survey Harian

Apakah kita “love dengan Ramadhan”? (Ramadhan “Tamu mulia yang telah pergi”)

Apakah kita “love dengan Ramadhan”? (Ramadhan “Tamu mulia yang telah pergi”)

Assalammualaikum Wr.  Wb.

Gema Takbir Allahu Akbar, Alllahu Akbar, Allahu Akbar walillaa  hilham …  “Meng-agungkan  kebesaran Allah SWT” tiada hentinya terdengar  dari  alunan suara kaum muslimin/muslimat penjuru  dunia, sebagai wujud  bersyukur atas nikmat Allah SWT karena  bisa menyelesaikan “ibadah  puasa di Bulan Ramadhan yang penuh rahmat, ampunan dan diselamatkannya  kita dari  api  neraka”.  Happiness/Kegembiraan karena ibadah puasa yang dilakukan akan mendapat pahala dari Allah SWT yang demikian “istimewa”, namun juga bercampur  sadness/kesedihan telah ditinggalkan Bulan Ramadhan tersebut, karena kita belum tahu “apakah kita  masih bisa menikmati  “the joy of worship/ nikmatnya ibadah di Bulan Ramadhan yang akan datang” (kita berdo’a semoga Allah SWT masih memberikan  panjang umur, kesehatan, rizqi untuk bisa beribadah di Bulan Ramadhan yang akan datang “be better than today” ….. aamiin), sebagaimana dicontohkan  oleh Rasul SAW dan para sahabat,  beliau menangis  dan bersedih berpisah dengan Bulan Ramadhan.

Sesuai  Hadits  beliau :

“Seandainya  kita  mengetahui  kebaikan dan keistimewaan Bulan Ramadhan  pasti  kita  akan memohon  kepada Allah SWT  untuk diberikan  Bulan Ramadhan  sepanjang tahun” …. Allahu Akbar wa lillaa  hilham.

Bulan Ramadhan, telah practice/melatih  kita  untuk menjadi orang yang ruhul  ibadah,  sabar, ikhlas, taat/ disiplin, peduli sosial/untuk berbuat kebaikan,  dll  dengan  kandungan   nilai• nilai  yang demikian  “beautiful/indah” sebagai  manifestasi seorang yang “bertaqwa/laal lakum tat takuun”, yaitu mentaati  perintah  dan menjauhi  larangan Allah SWT dan Rasul Nya.

Bagaimana  cara untuk membuktikan, kalau kita  “love/cinta terhadap Ramadhan ?” The method/caranya yaitu secara “istiqomah/konsisten” mengimplementasikan nilai-nilai “ketaqwaan” dalam kehidupan  sehari-hari di luar Bulan Ramadhan (Bulan Syawal dan bulan lainnya), dengan bertekad dan berusaha untuk semakin meningkatkan ketaqwaan dari hari ke hari  (today’s worship  better than yesterday so that you will be a lucky person).  Hal ini sebagai indikator keberhasilan/kelulusan kaum muslimin/muslimat meraih predikat “taqwa”. Predikat tertinggi yang diberikan  Allah SWT kepada hamba-Nya.

Sesuai  QS Al  Hujurat :13.

“Sesungguhnya  orang yang paling mulia  di antara  manusia adalah yang paling bertaqwa”.

Dan QS Al  Bayyinah :   7.

“Sesungguhnya orang beriman  dan berbuat kebaikan/ memberi  manfaat pada orang lain  adalah sebaik-baiknya makhluk”.

Hadits Rasul SAW :

Khoirunnaas  anfa’uhum linnaas

“Sebaik-baiknya  manusia  adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain  (HR Ath-Thabari).

Bertemu  Bulan Syawal, dimulai  dengan berbuat kebaikan, seperti   kita saling  maaf-memaafkan  sesama  manusia, dan menjalin tali silaturahmi  dengan  keluarga dan teman, dan menunjukkan  jiwa kepeduliaan (kadangkala ada “bingkisan lebaran”), mengeluarkan zakat/bersedekah/infaq, santunan kepada anak yatim, fakir miskin dll, ini wujud  “love ” Ramadhan. Sebulan penuh puasa Ramadhan, bila kita  “love Ramadhan”, maka kita  melakukan puasa sunnah  bulan syawal  6 (enam) hari, puasa senin-kamis tiap bulan, puasa 3 (hari) pertengahan  bulan dll, serta tetap dipelihara rutinitas pembacaan/mengkaji al Qur’an, sholat tahajud, sholat dhuha dst.

Dengan tetap menjaga “ruhul ibadah pada Bulan Ramadhan” yang secara “istiqomah/konsisten” diimplementasikan “setiap waktu dan setiap saat, kapan saja dan dimana saja” pada Bulan Syawal dan bulan lainnya, berarti kita “love/cinta kepada Ramadhan tamu agung yang telah pergi meninggalkan kita”. Selain itu, “love” kepada Ramadhan  bisa jadi indikator “acceptance of charity/diterimanya amal ibadah” oleh Allah SWT … aamiin.

Hal  ini berarti kita pantas dan layak mendapat “reward taqwa” dan berhak menerima bonus rahmat Allah SWT”. Sesuai QS Ali  lmron : 132.

“Dan taatilah Allah SWT dan Rasul Nya, agar kamu mendapat rahmat Allah SWT”.

Dan  QS Al  Bayyinah : 8.

“Dan  balasan dari Allah SWT bagi  mereka (orang beriman dan berbuat kebaikan) adalah “surga adn” yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal selama-lamanya di dalamnya … aamiin”.

Untuk itu marilah kita  berusaha dan berkomitmen  untuk menjadikan  hari-hari  kita  “every day like as Ramadhan”,

“Bahagia  bila  bisa berbuat kebaikan  and sedih bila tak bermanfaat  bagi orang lain” …. sebagai  bentuk “love”  kepada Ramadhan …. I hope to meet you Ramadhan next year … aamiin

Wassalammualaikum Wr.Wb. Penulis,

“H. Nursani, S.H.”




«


NILAI IKMNILAI IPAK
ipak-triwulan-3-2023